Sunday 12 February 2012

Anas Urbaningrum Tidak Mengerti Bahasa Halus

kompas.com

Sebagaimana sudah  kita  ketahui bersama ketua Dewan Pembina Paratai Demokrat SBY mengadakan pertemuan dengan seluruh petinggi Partai  Demokrat dirumah kediamannya Cikeas Minggu(5-2-2012).Pertemuan itu tidak dihadiri oleh Anas Urbaningrum.Pada saat bersamaan Anas Urbaningrum berada di Yogya.
Tidak ada kejutan yang disampaikan oleh Pak SBY dalam pertemuan itu.Semua yang disampaikan bersifat Normatif saja.Inilah ciri khas garis Politik Pak SBY yang terkesan serba ragu,tidak tegas,dan selalu tidak mau campur tangan,membiarkan semua berjalan dengan sendirinya.Jawaban seperti ini sudah diduga sejak awal oleh para pengamat Politik di tanah air.

Dalam pengarahannya Pak SBY mengatakan"" Berkali-kali dia(Anas Urbaningrum) berkata kepada saya tidak melakukannya dan tidak terlibat".Saya pegang teguh itu perkataannya.Dalam pernyataan ini dapat kita analisa bahwa seakan-akan Pak SBY menantang Anas Urbaningrum untuk membuktikannya kepada beliau jika benar Anas tidak terlibat dan jangan hanya diam saja dan tidak mampu untuk menjelaskan kepada publik.

Kemudian Pak SBY menjelaskan juga tak mau memecat Anas,karena tidak mau mendahului keputusan KPK,yang belum memutuskan apapun terhadap Anas Urbaningrum.Tapi beliau juga mendorong KPK untuk bekerja menuntaskan kasus ini secepatnya. Dan diujung Penjelasannya Pak SBY berkata,kecuali kalau KPK berkata lain.Disini jelas sekali tidak ada jaminan buat Anas Urbaningrum.Sebetulnya  Anas sudah disindir secara halus.Dalam pertemuan dengan Mahasiswa di Yogya Anas Urbanigrum sempat di tanya seorang Mahasiswa dengan memakai bahasa jawa halus tentang permintaan dari Ruhut Sitompul yang memintanya untuk mundur.Anas dengan elegannya mengatakan kita jawab dengan bekerja dan bekerja.

Melihat posisi Anas Urbaningrum sekarang ini benar-benar seperti telur diujung tanduk,tidak ada jaminan buat dia untuk aman di tubuh Demokrat,kita lihat saja sekarang contohnya Angelina Sondakh,setelah dinaikkan statusnya jadi tersangka oleh KPK, sekarang ,langsung dipecat.Tidak ada lagi yang mau melindungi,semua cuci tangan,pura-pura tidak tahu.Begitulah politik yang bisa berubah setiap saat status pemakainya,tergantung situasi dan kondisi kebutuhan.Seperti memposting status di jejaring sosial saja.

Apalagi beberapa hari lalu telah ada beberapa pengakuan dari beberapa pengurus Partai Demokrat di daerah yang telah mengaku menerima uang dalam pencalonan Anas Urbanigrum sebagai ketua Umum Partai Demokrat.Belum lagi ancaman dari Nazaruddin yang ingin membuka kasus lainnya kalau Anas masih belum mau mengakui keterlibatannya.Dan terakhir kehadiran Angelina Sondakh nantinya sebagai terdakwa baru akan sangat menentukan sekali nasib Anas Urbaningrum.Kalau Angelina Sondakh sudah dikorbankan seperti ini,tentunya dia akan menyanyi dengan merdunya untuk menyeret pelaku lainnya.Pastilah dia tidak akan mau dikorbankan sendirian,kecuali saja Angelina Sondakh sudah pasrah.


Semuanya terpulang kepada Anas Urbaningrum ,Karena hanya dia yang tahu persis bagaimana seharusnya ia bersikap dan menjelaskan dengan sebenarnya kepada publik terhadap tudingan yang melibatkan dirinya dalam berbagai kasus Korupsi yang tengah terjadi.Jadilah kesatria dan jangan hanya diam saja.

No comments:

Post a Comment